Meta Diduga Pecat Karyawan Karena Habiskan Tunjangan Makanan untuk Barang-Barang Pribadi
SATU LAGI Kejutan dating dari perusahaan teknologi Meta. Meta memecat sejumlah karyawan dari kantornya di Los Angeles, Amerika Serikat, karena menyalahgunakan tunjangan makanan perusahaan untuk barang-barang pribadi seperti deterjen, gelas anggur, dan pembalut perawatan jerawat.
Demikian laporan yang disampaikan sumber yang mengetahui masalah ini kepada CNN Internasional dikutip Senin, 21 Oktober 2024.
Sejumlah kantor raksasa media sosial ini menyediakan layanan makanan bagi karyawan. Kantor Meta yang berusia dua tahun di dekat Penn Station di Kota New York, misalnya, memiliki kafetaria yang terasa seperti pusat jajanan kelas atas, dengan berbagai kios yang semuanya gratis untuk staf.
Namun bagi karyawan di kantor kecil yang tidak memiliki layanan makanan, perusahaan menyediakan voucher makan –-$20 untuk sarapan dan $25 masing-masing untuk makan siang dan makan malam-– sehingga makanan dapat diantar ke kantor saat bekerja.
Voucher makan dimaksudkan agar karyawan dapat makan sambil bekerja di kantor —-terkadang berjam-jam hingga beberapa kali makan dalam sehari, yang merupakan hal yang terkenal di dunia teknologi.
"Investigasi internal menemukan beberapa karyawan yang berbasis di LA menggunakan dana makan untuk membeli barang-barang selain makanan, atau mengirim makanan ke rumah mereka," kata sumber tersebut eperti dikutip CNN.
Total rata-rata kompensasi tahunan Meta untuk masing-masing karyawan (selain CEO Mark Zuckerberg) adalah 379,050 ribu dolar AS.
Pemecatan tersebut, yang terjadi minggu lalu, pertama kali dilaporkan oleh Financial Times. Berita pemecatan tersebut muncul ketika Meta mengakui pada Kamis memberhentikan orang-orang di seluruh perusahaan sebagai bagian dari serangkaian restrukturisasi terpisah.
“Saat ini, beberapa tim di Meta membuat perubahan untuk memastikan sumber daya selaras dengan tujuan strategis jangka panjang,” kata juru bicara Meta Tracy Clayton dalam sebuah pernyataan. “Ini termasuk memindahkan beberapa tim ke lokasi berbeda, dan memindahkan beberapa karyawan ke peran berbeda. Dalam situasi seperti ini ketika sebuah peran dihilangkan, kami bekerja keras untuk menemukan peluang lain bagi karyawan yang terkena dampak.”
Meta enggan menyebutkan berapa jumlah karyawan yang di PHK. Namun, pemotongan terjadi di Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Reality Labs, yang menampung upaya realitas virtual dan metaverse Meta.
Di antara mereka yang dipecat adalah Jane Manchun Wong, seorang peneliti keamanan terkemuka yang menjadi terkenal di dunia teknologi karena memprediksi fitur-fitur baru di media sosial – seperti fitur resume Facebook dan alat di platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter yang memungkinkan pengguna menyembunyikan balasan atas pesan mereka.
Meta memberhentikan lebih dari 20.000 karyawan tahun lalu dalam upaya membalikkan penurunan pendapatan selama satu tahun dan stagnasi pertumbuhan pengguna, yang oleh Zuckerberg disebut sebagai “tahun efisiensi.” Saham perusahaan (META) naik hampir 80% dibandingkan tahun lalu.