Home > Ekonomi

Pidato Prabowo Sebagai Presiden, Analisis: Pemimpin yang Tidak Pencitraan

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto seolah membuka keadaan Indonesia yang sebenarnya.
Presiden Prabowo Subianto saat disumpah sebagai presiden RI. Sumber:Republika.co.id
Presiden Prabowo Subianto saat disumpah sebagai presiden RI. Sumber:Republika.co.id

ANALIS Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti pidato perdana Prabowo Subianto usai dilantik menjadi Presiden RI 2024-2029.

Dalam pidatonya, Prabowo seolah membuka keadaan Indonesia yang sebenarnya. Ia mencontohkan ketika Prabowo berbicara tentang kondisi ekonomi Indonesia yang menguat namun masyarakatnya masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.

"Prabowo terbuka terhadap keadaan, dia bicara tentang jangan bangga menjadi anggota G20, jangan bangga disebut ekonomi kita ke-16 terbesar di dunia sementara masyarakatnya juga masih ada yang miskin, dia bicara tentang bapak yang 70 tahun masih mengayuh becak, dia sedih, itu luar biasa," kata Hensa.

"Dalam 1 jam pidato Prabowo itu, kita diingatkan olehnya tentang kenyataan dan kondisi Indonesia saat ini," lanjutnya.

Prabowo menyampaikan beberapa poin-poin penting seperti pemberantasan korupsi, dukungan terhadap Palestina, dan rasa terima kasihnya terhadap pemimpin Indonesia sebelumnya.

Menurut Hensa, pidato Prabowo ini layak diapresiasi terutama saat dia secara menggebu-gebu mengajak para jajarannya hingga masyarakat untuk terus menggalakkan anti korupsi.

"Hal-hal positif yang disampaikan oleh Presiden Prabowo menurut saya perlu diapresiasi bahkan dia juga mengajak untuk terus anti korupsi, bekerja tidak untuk kerabat dan lain-lain, jadi ini hal-hal baik," kata Hensa kepada wartawan.

Pidato tersebut juga, kata Hensa, menggambarkan sosok asli Prabowo yang berbicara apa adanya dan jujur. Ia menilai gaya ini telah lama menjadi ciri khas seorang Prabowo yang tak pernah menutupi dirinya dengan pencitraan.

"Sebetulnya inilah ciri khas Pak Prabowo, dia seorang pemimpin yang tidak artifisial ya. Dia jadi apa adanya, bicara blak-blakan, tidak perlu menutupi dengan pencitraan, Jadi apa yang dia sampaikan, itulah yang dia sampaikan," kata Hensa.

Hensa pun menyoroti Prabowo yang memberikan penghargaan terhadap pemimpin-pemimpin sebelum dirinya, terutama kepada Joko Widodo.

"Ini menarik ya, betapa Pak Prabowo memberikan penghargaan yang begitu besar kepada Pak Jokowi. Ini hal bagus juga Prabowo sebagai Presiden yang menghormati pemimpin-pemimpin sebelum dirinya," kata Hensa.

Ia pun menilai, Prabowo dalam pidatonya menaruh optimisme yang tinggi kepada seluruh masyarakat akan pemerintahan yang akan ia jalankan.

"Pak Prabowo menyampaikan rasa optimisme yang tinggi kepada seluruh rakyat Indonesia dan doa untuk mendukung dirinya menjalankan pemerintahan."

× Image